Langsung ke konten utama

TIAP ORANG PUNYA JALAN HIDUPNYA SENDIRI. TAPI GIMANA CARANYA MENCARI TAU? [HUMAN LIFE DESIGN GENE KEYS]

Life either happens by design or default, you choose.

- Bob Proctor -

Sebelum kamu lanjut baca tulisan dibawah ini, coba km berhenti bentar dan renungkan pertanyaan ini, 'Jika tiap manusia beneran unik, apa yang jadi 'keunikanku' ya?
Apa sebenarnya yang harus aku lakukan dengan tubuh, roh dan jiwa titipan ini?

Jika kamu enggak pernah melakukan refleksi, mungkin pertanyaan diatas terdengar aneh atau bahkan terlalu lebay. 

Aku ngerti kok. Itu bisa terjadi karena kita dibiasakan sejak kecil untuk mengingat dan menghafal tanpa bener-bener berpikir. 

Otak yang dimiliki lebih sering dipakai untuk mengulang peristiwa atau kejadian yang udah terjadi tanpa bener-bener memikirkan penyebab atau kemungkinan-kemungkinan lain dari kejadian tersebut.

Sebelum kamu bilang, 'yaelah kayak filsuf aja. Berat banget itu idup'.

Tahukah kamu bahwa banyak kemajuan peradaban manusia lahir dari buah pemikiran. Dari orang-orang yang berani mengambil jeda dari rutinitas kehidupannya dan memikirkan solusi atau alternatif lain untuk kehidupan yang semakin baik.

Dan kamu enggak perlu menjadi filsuf seperti Aristoteles, Plato, Cicero, Marx atau yang lainnya.
Kamu cukup menjadi versi terbaik dirimu. Dan itu dimulai dari mengenali dirimu sendiri.

Banyak metode dan pendekatan yang dilakukan untuk mengenali dan mengembangkan diri, salah satunya adalah Gene Keys.

Kamu pernah mendengar GENE KEYS?

Gene Keys itu semacam sistem kepribadian yang dikembangkan oleh Richard Rudd. Dia percaya kalau di dalam DNA kita ada semacam "rahasia" atau "kunci" yang bisa ngebuka potensi terdalam kita. Nah, lewat sistem ini, kita bisa lebih dalam lagi ngerti diri sendiri dan temukan jalan terbaik buat hidup kita.

Dalam Gene Keys, kita mengeksplorasi konsep pola genetik atau “kunci gen” dalam DNA manusia yang berkorespondensi dengan berbagai aspek kesadaran dan perilaku kita. Sistem ini berakar pada prinsip-prinsip dasar dari I Ching, dikombinasikan dengan elemen dari Sistem Desain Manusia, Astrologi, dan Fisika Kuantum.

Yang keren dari Gene Keys, dia bisa ngungkapin bayangan dalam diri kita, alias pola-pola yang bikin kita terhambat. Tapi, enggak cuma nunjukin masalahnya, pendekatan ini juga ngasih cara buat ngelepasin diri dari bayangan-bayangan itu. Jadi, kita bisa lebih bebas dan maju. Bayangin aja, bisa bebas dari rasa cemburu atau nggak pede. Keren, kan?

Dan kamu tau enggak kalau setiap bayangan sebenernya punya potensi atau hadiah tersembunyi yang bisa kita gali. Jadi, enggak ada yang sia-sia, semua bisa jadi kesempatan buat berkembang. Dengan menyadari bayangan-bayangan ini, kita bisa berhenti bereaksi otomatis dari pola bawah sadar dan mulai bertindak dari frekuensi yang lebih tinggi.

Gene Keys juga fleksibel dan nggak kaku. Kamu enggak harus ngikutin urutan tertentu buat ngeksplorasi "kunci gen" yang paling relevan buatmu. Jadi, proses penemuan diri ini lebih personal.

Jadi, kalo selama ini kamu ngerasa terjebak sama label-label kepribadian yang kaku, kamu bisa coba Gene Keys. Pendekatan ini bisa bantu kamu ngegali diri lebih dalam. Kamu enggak cuma tau "Aku tipe A atau B," tapi juga "Aku ini siapa dan gimana caranya agar aku bisa tumbuh jadi versi terbaik dari diri sendiri?" 

Gimana, tertarik nyoba?

Kamu bisa klik link ini untuk melihat analisa profilmu.
Dan jika sudah ikuti tes gratisnya, bagikan pengalamanmu di komentar ya. Kita diskusi bareng yuk, karena aku juga baru banget tau ini hehe



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saingan Baru Midjourney! Tools AI Ini Viral di Kalangan Pegiat Seni Digital

Jika kamu menyukai seni gambar digital, kemungkinan kamu pernah mendengar nama Midjourney, Tools AI penghasil gambar berbasis kecerdasan buatan. Terlepas pro kontra yang ada terkait originalitas dan hak cipta, tools AI ini terus berkembang untuk hasilkan gambar yang hyper realistic, yang semakin mirip dengan aslinya. Tapi sejak awal Agustus kemarin, ada satu tools yang ramai banget dibicarakan di pegiat seni digital berbasis AI. Namanya Flux. JADI INI CERITA TENTANG... Tools AI yang bisa ngebantu kamu untuk hasilkan gambar yang memiliki akurasi tinggi, hampir mirip kayak gambar aslinya. Jadi banyak banget profesional kreatif dan penggemar seni yang mulai pindah ke alat baru ini, dan setelah aku amati postingan mereka, aku jadi enggak heran sih sama si Flux ini. Dengan kemampuan fotorealistik dan fitur-fiturnya yang keren, Flux cepet banget dapet reputasi sebagai game-changer di dunia seni digital. Sampai-sampai, Midjourney yang udah lama jadi raja mulai kebanting. RAJA PEMBUAT GAMBAR,...

Pikirkan; Apa Hal Yang Benar-Benar Berharga Jika Semua Diambil Darimu?

Hula.... kita sudah di pertengahan tahun 2024. Bagaimana dengan Goalsmu? Apakah kamu masih ingat resolusi tahun 2024-mu? Sudah berapa banyak tujuan yang tercapai hingga hari ini? 1? 2? 4? atau malah NOL BESAR?  Dan hayoo jujur, kapan nih terakhir kali kamu membuka rencana dan resolusi 2024 yang udah kamu susun di awal tahun kemarin?  Menurut survei dari University of Scranton, hanya 8% orang yang berhasil mencapai resolusi yang mereka tetapkan. Artinya, ada 92% orang yang gagal. Jadi, ketika kamu gagal mencapai tujuanmu, kamu tidak sendirian, ada 92% lainnya bersamamu. Jangan sedih. LOL. JADI INI CERITA TENTANG... Pengalamanku yang gagal menentukan apa yang benar-benar penting untuk hidup. Sebelum menuliskan reolusi tahun ini, aku udah baca buku dan nonton puluhan video di Youtube tentang bagaimana membuat Goals yang 'benar'. Aku catat poin pentingnya. Aku sesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhanku. Dan mulai aku rumuskan satu per satu. Ada 8 areal hidup di tahun ini yang jadi...

Teknologi Yang Membuatmu Abadi

"You're not just taking a picture; you're capturing their souls, preserving it in a box, freezing it for eternity."  Sebagai salah satu penghuni semu planet bumi, aku sangat takjub dengan banyaknya kemudahan yang didapatkan selama hidup hingga kini. Dan pesan singkat yang kemarin aku terima dari seorang keluarga di Kampung Adat Tololela, Bajawa buat aku semakin bersyukur bisa hidup di era informasi saat ini. Matilda atau mama Ide, begitu aku biasa memanggilnya, mengirimkan sebuah pesan video melalui WhatsApp. Isinya adalah video seorang wanita yang sedang memasak di tempat perapian favoritku dulu. Tempat sakral dimana aku menghabiskan banyak waktu untuk belajar bersama mama Ide dan alm oma Vero, keluarga baru yang selalu menyambutku dengan hangatnya moke dan nikmatnya Ra'a rete. Aku gak begitu memperhatikan isi percakapan mereka dalam video itu. Melihat video singkat itu, segera pikiranku terbang 4 ribu-an km jauhnya. Ke perkampungan di atas bukit yg dikelilingi ...